ketegangan-dan-protes-menyambut-pelantikan-maduro-di-caracas

indar – Jalan-jalan di Caracas, Venezuela, dipenuhi dengan ketakutan dan ketegangan menjelang pelantikan Presiden Nicolas Maduro untuk periode kedua pada Kamis (10/1/2025). Pelantikan ini diwarnai dengan protes dan ketidakpastian politik yang semakin meningkat di negara tersebut.

Puluhan ribu pendukung oposisi turun ke jalan-jalan untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap pelantikan Maduro. Mereka menuntut pemilu yang bebas dan adil serta mengecam apa yang mereka sebut sebagai “pemerintahan otoriter” Maduro. “Kami tidak akan diam! Kami menuntut hak kami untuk memilih pemimpin yang benar-benar mewakili rakyat,” ujar seorang demonstran, Maria Gonzalez.

Sementara itu, pemerintah Maduro telah mengerahkan pasukan keamanan untuk mengamankan ibu kota dan mencegah kerusuhan. Jalan-jalan utama di Caracas ditutup, dan kendaraan lapis baja terlihat berpatroli di berbagai sudut kota. “Kami akan menjaga keamanan dan ketertiban selama pelantikan berlangsung,” kata Menteri Dalam Negeri, Nestor Reverol.

Ketegangan politik di Venezuela semakin meningkat setelah beberapa negara Amerika Latin dan Eropa, termasuk Amerika Serikat, mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela. Guaido sendiri telah mengumumkan bahwa dia akan terus berjuang untuk demokrasi di Venezuela dan menolak pelantikan Maduro.

“Pelantikan Maduro adalah ilegal dan tidak sah. Kami medusa88 link alternatif akan terus berjuang untuk hak-hak rakyat Venezuela dan mengembalikan demokrasi di negara kami,” ujar Guaido dalam sebuah pernyataan video.

Di tengah ketegangan ini, banyak warga Caracas yang memilih untuk tetap tinggal di rumah dan menghindari keramaian. “Saya tidak ingin terlibat dalam kerusuhan. Lebih baik saya tetap di rumah dan menjaga keluarga saya,” kata seorang warga, Carlos Perez.

Pelantikan Maduro dijadwalkan berlangsung di Istana Kepresidenan di Caracas pada Kamis pagi. Acara ini diperkirakan akan dihadiri oleh beberapa pemimpin negara sekutu Venezuela, termasuk dari Kuba dan Bolivia.

Sementara itu, komunitas internasional terus mengawasi situasi di Venezuela dengan cermat. PBB dan beberapa negara telah menyerukan dialog dan penyelesaian damai untuk menghindari eskalasi konflik. “Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan mencari solusi damai demi kebaikan rakyat Venezuela,” kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

Dengan situasi yang semakin memanas, harapan untuk penyelesaian politik yang damai masih bergantung pada upaya diplomatik dan dialog yang intensif antara pemerintah dan oposisi. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menghindari kekerasan dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Venezuela.

By admin